Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Ayo Belajar Mendongeng

Mulai berpikir, jika generasi anak-anak kecil cabe rawit sekarang sudah dijejali dengan lagu cinta-cintaan, pacar-pacaran, bagaimana masa remajanya? Mungkin mereka kehilangan esensi dari kata setia dan kedewasaan. Sekarang juga sering dipertontonkan sinetron yang memakai anak-anak/remaja sebagai salah satu tokohnya tapi tanpa mempertimbangkan pembatasan unsur-unsur cerita. Dalam sinetron tersebut digambarkan murid SMA yang doyan memakai rok mini, make-up, dan pacaran-sentris. Ada juga yang pemerannya anak-anak dan mereka terlibat cinta monyet uwuwuwuwu. :3 Buat kita yang udah menginjak dewasa tentu bisa memfilter mana yang bagus dan mana yang tidak. Tapi bagi anak-anak, saya rasa mereka akan cenderung menjadikan sinetron dan lagu yang sedang populer itu menjadi patokan dalam mereka berinteraksi dengan teman-teman mereka. Ladies, kita sebagai calon ibu (yang walaupun juga mayoritas doyan sinetron) juga harus memiliki kemampuan menghidupkan imajinasi anak kita kelak. Percaya deh lebi

Sajak Hujan Berlebih

Jika Tuhan menciptakan hujan untuk memberi teduh di bumi, Mengapa banyak cercaan atas tiap butiran yang membasahi raga ini, Kadang ribuan rindu yang menumpuk tak terserap hati, Luka yang dulu menyakiti kian beranjak pergi, Canda yang di masa lampau sangat lekat hanya tersimpan di memori. Bagai katak yang menyanyi merdu dan menari beriring, Aku harap kepekaan tak beranjak dari tempat ia berdiri, Tak satupun rasa canggung yang berani keluar dari bilik, Mereka sibuk merenda kata agar tak salah arti. Bukan seperti boneka yang hanya ditenteng kesana kemari, Aku ragu bagaimana harus menjelaskan tanpa seni, Beruntung hamparan kertas ikut meramu bersama jemari. Nampan isi gula cinta kasih tersungging di kepala kami, Demi apa aku tak ada daya dan upaya untuk menggapai ini. Banjir.

Jadi Kita Otak Kiri atau Kanan?

Seorang teman menuliskan di twitternya bahwa dia merasa otak kirinya sangat teramat dominan. Seorang teman lain menanggapi bahwa itu bisa membuat dia menjadi seorang apatis. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan dominannya si otak kiri, seperti yang kita tahu otak kiri itu adalah otak yang dapat menguraikan simbol, logika, detail, keteraturan, perencanaan. Dalam menyelesaikan masalah, tentu si otak kiri ini akan cenderung memakai cara-cara sistematis terencana yang sudah ia buat. Tak ada yang salah bukan? Sesuai dengan pelajaran biologi yang saya ingat, otak memiliki banyak bagian, otak besar, otak tengah, otak kecil, otak belakang. Namun orang-orang cenderung mengenal bagian otak itu ada 3 bagian : otak kanan, otak kiri, otak tengah. Nah ini yang disebut-sebut terlihat jelas membagi karakteristik dan perilaku seseorang. Untuk otak tengah mungkin belum banyak fakta penelitian yang terkenal. Seingat saya dulu ada terapi mengaktifkan otak tengah, ramai sekali dulu itu karena diangga