Warisan Sejarah yang Kembali Pulang

Momen liburan menjadi momen untuk membersamai anak pergi jalan-jalan. Jalan-jalan bukan hanya untuk bersenang-senang namun bisa juga sebagai ajang belajar yang santai dan menyenangkan. Bukan hanya Mall, tempat bermain, dan taman, anak-anak juga bisa diajak belajar di perpustakaan dan museum. 

Perpustakaan favorit kami adalah Perpustakaan Cikini, selain lokasinya dekat, ruangan yang luas dan nyaman bisa membuat anak-anak betah di sana.
Museum saat ini juga diperbarui sehingga nampak lebih menyenangkan untuk anak-anak. Manfaat berkunjung ke museum bagi anak-anak adalah anak-anak jadi tahu sejarah-sejarah yang telah lalu, anak-anak dapat melihat bahwa segala sesuatu tidak serta merta menjadi seperti saat ini. Terdapat proses panjang sehingga anak-anak dapat hidup dalam lingkungan masyarakat semodern ini. Salah satu museum yang pernah kami kunjungi adalah Museum Nasional Indonesia. Koleksinya sangat banyak dan beragam. Hal ini menunjukkan Pemerintah aktif mengumpulkan puing-puing sejarah untuk pembelajaran generasi selanjutnya.




KEMENDIKBUDRISTEK MERAWAT SEJARAH DAN BUDAYA
Merawat dan melestarikan warisan sejarah merupakan bentuk nyata menghargai peradaban budaya bangsa. Ada hal yang dapat terus dibanggakan dan diinformasikan kepada generasi penerus tentang masa lalu bangsanya. Dan sikap wujud tulus mencintai peradaban budaya bangsa tersebut ditunjukkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baru-baru ini, empat arca peninggalan Kerajaan Singasari, di antaranya Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha, akhirnya dikembalikan ke Indonesia dan disimpan di Museum Nasional Indonesia. Sebagai informasi, empat arca tersebut merupakan bagian dari 472 artefak berharga hasil proses pemulangan kembali benda sejarah dan budaya dari Belanda ke Indonesia sejak tahun 2021.

Wah lega sekali yah, seperti mendapatkan kembali harta karun yang telah lama hilang. Sebab kebanggaan warisan sejarah Indonesia akhirnya tetap menjadi milik dan berada di bangsa ini untuk dirawat, dilindungi, dilestarikan demi kepentingan budaya maupun ilmu pengetahuan.

Apa yang dilakukan Kemendikbudristek menandakan bahwa warisan sejarah budaya yang telah lama ‘menghilang’ bukan berarti tanpa upaya mencarinya atau berusaha mengadakannya lagi. Apalagi jika lokasi ‘hilangnya’ benda bersejarah budaya kebanggaan Indonesia diketahui di mana keberadaannya.

Rasa cinta mendalam terhadap kekayaan budaya Indonesia ditunjukkan Kemendikbudristek dengan berusaha agar hak warisan sejarah masa lampau dapat kembali ke Indonesia. Banyak aspek yang dapat dipahami dari kerja Kemendikbudristek mengembalikan empat arca peninggalan Kerajaan Singasari ini. Walaupun di antaranya bukan dirasakan saat ini tapi bisa jadi ukiran masa depan anak anak kita.

Pertama, Indonesia tetap dapat dikenal dunia sebagai bangsa yang mempunyai sejarah besar karena bukti-bukti peninggalan artefaknya. 
Kedua, Indonesia di mata dunia dikenal sebagai bangsa yang menghargai maupun mencintai warisan budayanya.
Ketiga, Indonesia dapat terus mengenalkan kepada generasi selanjutnya mengenai kekayaan budaya serta sejarah bangsanya. 
Lalu terakhir, muncul transfer pengetahuan dari masa kini ke mas depan untuk kepentingan edukasi.

Semua hal tersebut disuguhkan Kemendikbudristek dari keberhasilan mengembalikan empat arca peninggalan Kerajaan Singasari juga 472 artefak bersejarah lainnya. Kinerja Kemendikbudristek ini makin meneguhkan rasa cinta dan bangga terhadap segala kekayaan budaya nasional. Negara tidak acuh pada warisan budaya masa lalu bangsanya.

Baik baik disana ya para Arca, semoga bisa jadi pembelajaran anak cucu kita kelak. ❤️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Benarkah Tingkat Literasi Indonesia Sangat Rendah? Bagaimana Peran Kita sebagai Orang Tua?

Kisah Sedih Seorang Pendongeng