Cerita Dikit-dikit

Simpan dulu di draft postingan yang seharusnya terbit hari ini wkwk
Sekarang mau sekedar ringan saja menulis, tepatnya me-review pengalaman jelajah Berau, Kalimantan Timur kemarin :D

25 Oktober 2012
Hari itu merasa enggan sekali packing, tapi ada rasa 'seperti popcorn yang meletup-letup' karena mau backpacker ke ujung hidung Pulau Kalimantan, Berau! Seperti terlihat di peta, biasanya daerah situ tempat jerawat tumbuh #okejayus


Menuju Bandara Juanda pukul 13.00 dengan menggunakan taxi dari kediaman eyang di daerah semolowaru, pamitan dulu nih ceritanya. Saya sampai bandara pukul 14.15 dengan penerbangan pukul 15.30, santai menunggu di bandara dan kebetulan hari itu saya berpuasa (besoknya Idul Adha) jadi tidak keluyuran beli makanan seperti biasanya.

Setelah masuk pesawat tampak juga beberapa backpacker dengan ransel gede dan kamera. Disitu saya ingat SAYA LUPA BAWA KAMERA. Dodol dodol dodol. Ah lupakan -,,-
Walaupun agak galau pas di pesawat tapi masih terkalahkan sama rasa deg-deg-kan karena pesawatnya udah ada di atas laut jawa dan segera menuju pulau yang katanya paling eksotis, nyunyunyu :3

Nah transit dulu nih di Bandara Sepinggan, Balikpapan selama 20 menit, setelah itu langsung terbang lagi ke Bandara Kalimarau (bandara kecil di Berau). Sesampainya di Kalimarau, coba cek handphone udah gak ada sinyal, ada tapi satu dua bar. Yasudah lupakan handphone, lupakan update status bwakakakakaka

Berkeliling kota Berau dengan taxi bandara (avanza). Pak sopirnya sudah seperti pemandu wisata, beliau ngasih pengetahuan tentang Berau, Derawan, Kakaban, Maratua. Logatnya itu looooh wkwk, jadi ingat teman saya yang dari Sulawesi. 
Saya yang sangat lapar (tadi buka puasa pake aqua sama jajan kotakan dari Sriwijaya) akhirnya memutuskan mencoba makanan Bugis, buras namanya. Sama sih kayak lontong tapi kecil dan ada tambahan rasa santan di dalamnya. Lauknya saya pake coto makassar, wenak tooo.

Kota Berau ternyata kota yang ramai dan cukup banyak orang jawa, perantauan ya mungkin. Cukup rapi kotanya, tapi agak gak ngeh sama rambu lalu lintasnya, salah atur lamanya lampu merah kayaknya (tapi mungkin cuma beberapa). Karena sudah malam, waktu itu sekitar pukul delapan malam, akhirnya langsung memutuskan tancap ke Kecamatan Talisayan untuk menginap dan itu membutuhkan sekitar 2-3 jam menuju kesana dengan melewati hutan belantara.

Sepanjang jalan gelap gulita, merinding gak kelihatan karena samping itu hutan. Saya berharap ini pagi hari, setidaknya bisa lihat pohon-pohon tinggi menjulang dan kali aja beruntung lihat burung-burung hutan Kalimantan yang bagus -___-
Perjalanan terasa lamaaa sekali, saya nyanyi-nyanyi, penumpang lainnya mabuk, masuk angin kena angin hutan, bapaknya tetep bercerita, berkali-kali ngerokok. Untung saya bukan orang yang rempong deket orang ngerokok, biasa saja. 

26 Oktober 2012
Nah sesampainya di rumah bulek pukul 01.00, saya bersih-bersih diri, makan brownies yang saya bawa dari surabaya tadi bareng-bareng keluarga bulek. Dan ada adek bayiii, uuuuuuu, mengalihkan perhatian sekali ini :3
Pagi hari kami sholat Ied di masjid terdekat yang dikelilingi hutan. Sepanjang ceramah dan sholat kedengaran sekali suara beruk-beruk, burung-burung bersahutan. Udah kayak sholat di kebun binatang pokoknya wakakak (seru nih, saya mau lagi sholat dengan suasananya kayak gini)

Setelah sholat, kami bertamu ke warga sekitar. Ini serunya, dalam waktu singkat saya berasa wisata kuliner. Beberapa rumah yang kami kunjungi orangnya berbeda suku. Ada yang jawa (yang ini kulinernya emang mantep), ada suku bugis, ada duku dayak, dan ada penduduk lokal asli Talisayan.
Wooooh enak-enak banget makanannya, disini yang saya makan bukan cuma cemilan tapi makanan berat, kayak soto versi kalimantan, daging-dagingan yang entah saya gatau namanya. Wes pokoke maknyuuus :3

Lalu kami memutuskan pergi ke pantai, kyaaa, se-luar biasa biasanya untuk berenang dan menggeje~~ Keren pemandangan bawah lautnya! Makin hitam saya makin hitam. Tapi sial-nya, ombak laut lagi gak bersahabat, jadi gak bisa menyeberang ke derawan dkk, cuma bisa berenang. Sedih loooh :(
Om yang notabene pegawai pemerintahan di Talisayan bercerita kalau beliau pernah ditugaskan ke Kakaban, Maratua. Seru nih cerita om, karena banyak, tidak saya posting yuaa.

Seru-seruan main di pantainya sampai magrib, terus balik ke rumah bulek. Dan PLN sudah menyalakan lampunya (ohiya, jadi disana itu lampu nyala cuma dari jam 18.00 sampe 06.00). Saya menikmati berbincang dengan anak-anak bugis, mengajarkan sesuatu, semoga gak sesat apa yang kuajarkan (--,). Suasana jadi akrab sekali

27 Oktober 2012
Hari ini niatnya main di sungai, sarang walet, hutan, dan kebun. Sungai-sungai disini beda sama di jawa. Disini gak boleh sembarangan main di sungai soalnya masih banyak buayanya. Jadi kami berhati-hati pas main air. Airnya jernih dan seger banget buat mandi. Setelah capek main di sungai, kami ambil sepeda motor untuk segera pergi ke hutan. Nah disini bisa ngelihat pohon-pohon super tinggi, dan ada beberapa jenis burung yang terlihat. Mungkin karena pengetahuan saya yang terbatas, saya cuma taunya ada Rangkong :D sisanya gatau namanya :v

Setelah itu pergi ke kebun semangka, timun, kacang panjang, lombok mini, dan pulangnya ke kebun sawit. Karena kelelahan kami memutuskan segera pulang (ah lebih tepatnya kami laper :p)

Sorenya, kami memutuskan untuk mencari ikan di pasar dekat laut, woooh banyak sekali ikannya, dan jumbo-jumbo.
Pilih ini pilih itu, tapi ikannya gede-gede banget, saya jadi gak minat makannya (kalau orang jawa bilangnya 'gak kolu'). Akhirnya memutuskan ambil kakap merah yang beratnya lebih dari 2 kilo untuk bakar-bakar nanti malam~

Malam ini malam terakhir saya disini. Tiba-tiba ada yang menawarkan untuk menyeberang menuju Sulawesi, karena lautnya sudah mulai tenang. Wah karena tiket pesawat terjadwal besok, tak bisalah aku tak bisa, aku tak sanggup dan aku tertatiiiih~ >.< #alay
Setelah bakar ikan yang serunya minta ampun, pedih banget rasanya mata, saya memutuskan untuk beristirahat dan tidur. Tengah malam hujan super deras pun jatuh kebumi. Dikelilingi hutan. Bresss. Serem.


28 Oktober 2012
Masih tetap bantu-bantu masak dan cuci piring sambil siap-siap packing. Saya masih bisa berkoloni dengan anak-anak bugis karena pesawat terjadwal sore. Setelah berpamitan, mobil avanza kembali mengantarkan ke Bandara, seperti biasa mampir-mampir dulu di sekitaran Kota Berau.
Selama nunggu di Bandara daripada ngelamun, akhirnya nguping pembicaraan mas-mas yang juga nunggu pesawat juga. Ternyata dia orang Kenjeran juga, omigos, temen sekampung -_-. Dia liat-liatin kameranya yang isinya gambar-gambar oke, hish! bikin eike kesel aja!

Dan akhirnya pesawat yang ditunggu tiba. Surabayaku tercinta aku dataaaang :Dv

Komentar

  1. Dan saya dapet oleh-oleh kerupuk ikan + merica
    Padahal maunya dikasih cowok macam onew.
    Hiks hiks

    BalasHapus
  2. Oiya nyai, #eh mbak, ato mas?
    Itu yakin gender nya cewek?
    Saya menyangsikannyaaaaaa..

    BalasHapus
  3. Dear Pembaca,
    Panggil saja nyonya dewanto,
    wakakakakakak
    wes terima saja nasibmu, kan merico iku cilik koyok awakmu, pedes sisaaan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALAMI PECAH KETUBAN, BLUEBIRD BANTU SELAMATKAN PERSALINANKU

Bukan Pengorbanan, Tapi Cinta Kasih

Tak Ada Yang Sia-Sia Kok